selamat membaca :)
Pinjaman dana bantuan sebesar USD
1 Miliar ke IMF menuai pro dan kontra. Pihak yang pro beralasan bantuan yang
bersumber dari cadangan devisa itu tidak
akan mempengaruhi perekonomian negara karena cadangan devisa yang jumlahnya USD 111,5 miliar per Mei 2012 itu
tidak akan hilang. Hal tersebut dikarenakan bantuan USD 1 Miliar itu
diimplementasikan dalam bentuk pembelian surat berharga IMF. Ada juga yang
menulis bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah.
Sedangkan di pihak yang kontra
berpendapat bahwa Indonesia yang sebagian besar penduduknya berada di bawah
garis kemiskinan tidak pantas membantu negara yang rakyatnya berpenghasilan dan
memiliki indeks pembangunan yang lebih tinggi. Selain itu ada juga yang merasa
Indonesia tidak perlu menyumbang bantuan ke IMF karena dahulu IMF pernah
menyusahkan Indonesia dengan pemberian pinjaman yang kesepakatannya mengandung
banyak syarat yang merugikan Indonesia.
Sebagai rakyat Indonesia apa
sikap yang seharusnya kita ambil?. Menyetujui pemberian pinjaman ke IMF dengan
alasan bahwa lebih baik memberi daripada meminta, atau menolak dengan dalih
“buat apa membantu orang yang dahulu menyusahkan kita?”. Tentunya kita harus
memutuskan sesuatu dengan pikiran yang jernih dan hati yang lapang. Jangan
sampai ada penyesalan karena memutuskan sesuatu dengan emosi apalagi diliputi
dendam kesumat.
Jika diminta memberikan keputusan
antara menyetujui atau menolak, saya lebih memilih menyetujui pemberian
pinjaman. Saya menyetujui karena beberapa hal, yang pertama sumber dana yang
berasal dari cadangan devisa tidak hilang, artinya cadangan devisa tidak
berkurang. Yang kedua pemerintah tidak memberikan pinjaman dengan bunga nol
persen sehingga ada kemungkinan cadangan devisa akan bertambah dari pembayaran
bunga tersebut. Dan yang terpenting adalah sikap membantu yang dimiliki
Indonesia sangat menaikan kewibawaan bangsa kita di mata dunia.
Bangsa Indonesia suka membantu
bukan karena “ada apanya” tetapi karena memang perilaku suka membantu atau
tolong menolong merupakan sesuatu yang sebenarnya sudah ada dalam diri bangsa
Indonesia. Dengan begini dunia akan tahu bahwa inilah Indonesia, negara yang
sudah mandiri dan suka menolong sesama. Tunjukan bahwa kita bukan bangsa yang
pelit, kita bangsa besar yang seharusnya menjadi panutan bangsa – bangsa lain.
Jika masih saja perhitungan atau ngambek karena merasa dicurangi di masa lalu, kapan
kita akan menjadi bangsa yang dewasa?. Tidak ada batasan kaya atau miskin dalam
memberikan bantuan. Yang namanya bantuan pasti akan bermanfaat walaupun bantuan
tersebut digunakan untuk menyelamatkan pihak – pihak yang pernah menjerumuskan
Indonesia.
Jadikan momen pemberian pinjaman
ini sebagai ajang menunjukan identitas bangsa, jangan sampai bangsa kita dicap
bangsa yang pelit dan harus selalu diberikan bantuan. Ada yang kesusahan, yaa kita bantu. Tak perlu pusing-pusing
mengungkit apa yang telah dilakukan orang kepada kita apa lagi mengaitkan dengan
teori konspirasi yang rumit karena orang yang berjiwa besar adalah orang yang
memaafkan kesalahan orang lain. Menambahkan kutipan dari Bung Karno “ We were
once a great nation and always will be a great nation !”.
oleh Anjar Suryo
No comments:
Post a Comment